Dalam buku ini, Bertrand Russell akan menjelaskan berbagai penyebab ketidakbahagiaan serta berbagai penyebab kebahagiaan. Russell juga mencoba untuk mengumpulkan beberapa wawasan bijak yang dapat diilhami dan juga mengikuti pedoman tertentu, yang sudah dikonfirmasi oleh pengalaman dan pengamatannya sendiri, sebagai cara untuk mencapai kebahagiaan. Dengan membaca buku ini, Russel berharap siapa pun yang merasakan penderitaan pada akhirnya dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
“Tujuan saya di sini adalah untuk menyarankan obat dari ketidakbahagiaan sehari-hari yang diderita oleh sebagian besar orang di negara-negara beradab yang semakin hari semakin tidak dapat di hindari karena memiliki penyebab eksternal yang tidak jelas.”- Bertrand Russell
Bertrand Arthur William Russell lahir pada tanggal 18 Mei 1872 di Trelleck, Inggris. Ia adalah seorang filsuf positivisme serta ahli matematika dan logika. Dia hidup dalam dua periode yang sangat monumental dalam sejarah modern. Pertama, fase transisi Inggris dari Monarki Absolut ke Monarki Republikan, yang hendak mengadopsi paham demokrasi liberal dalam konstitusi dan parlemen Inggris. Pada fase ini Russell menyaksikan dan memikirkan suatu tatanan sosial yang lebih baik bagi masa depan Inggris dan masyarakat modern. Selain itu, dia merasakan perih yang amat dalam dari tragedi di abad ke-20, yaitu imperialisme Eropa, fasisme di Jerman dan Italia,
serta Perang Dunia I dan Perang Dunia II, yang menewaskan jutaan manusia.
Kedua, Russell berada pada masa kebangkitan filsafat positivisme- empirisme yang melancarkan kritik terhadap tradisi idealisme Inggris yang dipelopori David Hume. Russell perlahan-lahan terlibat dalam pertarungan sengit antara mazhab idealisme dan mazhab positivisme, yang mana dia sendiri menjadi bagian dari barisan kaum positivis Inggris. Pada tahun 1900, dalam bukunya yang berjudul A Critical Exposition of the Philosophy of Leibniz, dia menyerang kaum Hegelian dan neo-Idealisme. Sebagai orang yang percaya kepada kebenaran logis, data-data dan fakta indrawi-empiris, dia mengambil peran di wilayah Filsafat Analitis (sebuah wacana filsafat di awal abad ke-20), lalu melontarkan gagasan “Atomisme Logis” (serta memperbarui konsep common sense George Edward Moore) sebagai logika dan metode berpikir analitis terhadap bahasa dan realitas untuk mencapai kebenaran. Dia pun dijuluki sebagai pemikir neo-positivistis dan empiris murni, kendati dia sendiri menolak julukan ini. Semasa hidupnya, dia menulis banyak buku, di antaranya adalah An Essay on the Foundations of Geometry, The Principles of Mathematics, The Problem of Philosophy, Principia Mathematica, Roads
to Freedom, Power, The Prospects of Industrial Civilization, Freedom and Organization 1814–1914.
Dia juga menulis The Problem of China, The Practice and Theory of Bolshevism, On Education, Education and the Social Order, Marriage and Morals, An Introduction to Mathematical Philosophy, Way to Peace?, The ABC of Atoms, Icarus, The ABC of Relativity, The Scientific Outlook, Analysis of Mind, Outline of Philosophy, dan What I Believe. Sebagai penghargaan atas karya-karyanya itu, pada tahun 1950 Russell diganjar Hadiah Nobel Sastra. Dua puluh tahun berselang, tepatnya pada 2 Februari 1970, dia meninggal dunia di Penrhyndeudraeth, Inggris. Pemikiran Russell berpengaruh luas dalam berbagai bidang, termasuk filsafat, matematika, ilmu pengetahuan, politik, dan sastra. Ia adalah tokoh yang mengilhami banyak pemikir dan aktivis dengan pandangannya tentang kebebasan berpikir, hak asasi manusia, dan nilai-nilai humanistik. Warisannya terus terasa dalam pemikiran modern dan dianggap sebagai salah satu intelektual paling berpengaruh dalam sejarah modern.